Lebaran itu identik dengan baju baru, makanan enak, dan... laundry yang numpuk kayak gunung Himalaya. Buat orang biasa, tanda-tanda Lebaran semakin dekat bisa dilihat dari iklan sirup dan mudik massal. Tapi, buat kami para owner laundry, tandanya beda banget. Nih, ciri-ciri Lebaran sudah di depan mata versi kami:
1. Pelanggan Mendadak Jadi “Sahabat Lama”
Orang-orang yang biasanya gak pernah nongol, tiba-tiba muncul dengan wajah penuh harap:
“Mbak, masih ingat saya? Yang pernah laundry 3 tahun lalu...”
Tentu saja kami ingat. Soalnya cucian 3 tahun lalu itu baru sekarang diambil. 😅
2. Permintaan Cuci Kilat Naik 1000%
Biasanya orang sabar nunggu 3 hari. Tapi mendekati Lebaran, semuanya jadi serba mendesak:
“Bisa jadi 2 jam ya, Kak? Soalnya mau dipakai buat mudik...”
Kalau bisa nyuci dan setrika dengan kekuatan petir, mungkin kami sudah buka cabang di Wakanda.
3. Baju Lebih Banyak, Tapi Label Nama Gak Ada
Tumpukan baju makin menggunung, tapi gak dikasih nama. Semua warnanya mirip, ukurannya sama, dan mereknya juga serupa. Akhirnya kami jadi detektif dadakan yang mencoba mencocokkan baju dengan pemiliknya berdasarkan firasat dan bau parfum.
4. Mesin Cuci Kerja Lembur, Owner Juga
Mesin cuci dan pengering bunyinya gak berhenti 24 jam. Bahkan, suara mereka udah jadi backsound hidup kami. Dan jangan tanya kapan owner laundry tidur. Jawabannya: setelah sholat Ied.
5. Harga Sabun & Plastik Mendadak Naik
Supplier juga tahu ini masa panen. Jadi, harga sabun cair, pewangi, hingga plastik laundry semua naik. Tapi kami tetap berusaha tersenyum sambil bisik-bisik: "Insya Allah Lebaran berkah."
6. Mulai Banyak Drama “Baju Lebaran”
Ada pelanggan yang datang panik karena bajunya belum jadi:
“Itu baju gamis putih buat Lebaran, Mbak, yang penting banget!”
Padahal baju masuknya baru semalam, dan antreannya 80 kg lagi.
7. Semua Orang Mau Baju Wangi dan Licin Tanpa Noda
Ini saat di mana standar laundry naik level. Baju gak boleh sekadar bersih. Harus:
- Wangi tahan 7 hari 7 malam
- Disetrika sampai kinclong
- Dilipat presisi kayak origami
8. Stok Pewangi Jadi Prioritas Negara
Kami jadi panic buying pewangi, takut kehabisan. Ada yang nyetok pewangi lebih banyak dari stok beras. Karena kalau pelanggan bilang:
“Kok gak wangi kayak biasanya?”
Itu bisa bikin hati kami lebih remuk dari rendang yang gosong.
9. Pegawai Tambah, Tapi Tetap Kurang
Kami rekrut tambahan pegawai musiman. Tapi entah kenapa, 10 orang terasa seperti 2 kalau udah masuk minggu terakhir Ramadan. Semua kerja sambil sahur dan buka di tempat.
10. Semua Capek, Tapi Hati Bahagia
Walau capek, ngantuk, dan kadang emosi karena setrika gak mau panas, tapi saat pelanggan bilang:
“Makasih ya, bajunya wangi banget buat Lebaran.”
Itu jadi penyemangat kami. Karena kami tahu, baju bersih yang kami cuci adalah bagian dari momen spesial Lebaran mereka.